Tujuan Investasi Menurut Para Ahli Adalah

Tujuan Investasi Menurut Para Ahli Adalah

Tujuan Investasi Menurut Para Ahli

  • Tujuan seseorang melakukan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Menurut Tandelilin (2017:8) bahwa secara khusus, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi antara lain :
    1. Untuk mendapatkan taraf hidup yang lebih layak dimasa yang akan datang. Seseorang perlu bijaksana dalam memikirkan hidupnya dimasa depan, dengan berpikir bagaimana meningktkan taraf hidupnya dari watu ke waktu atau setidaknya berusaha mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada pada saat ini agar tidak berkurang dimasa yang akan datang.
    2. Mengurangi tekanan inflasi.Dengan berinvestasi diberbagai instrument investasi, maka seseorang akan dapat menghindari atau mengurangi risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh tekanan inflasi.
    3. Adanya Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara yang ada di dunia banyak yang telah melakukan kebijakan yang bertujuan mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat dengan melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi diberbagai bidang usaha tertentu.



 

  • Menurut Tandelilin dalam bukunya Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, anatara lain adalah :
    1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa datang.
      Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
    2. Mengurangi tekanan inflasi
      Dengan melakukan investasi dalam pemikiran perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penuruna nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi. Dorongan untuk menghemat pajak.
      Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.



 

  • Seperti yang tersirat pada pengertian investasi maka secara umum yang menjadi tujuan investasi adalah :
    1. Untuk memperoleh penghasilan, sehingga meningkatkan nilai aset/nilai kekayaan. Tinggi rendahnya penghasilan menunjukkan besarnya tingkat pengembalian (return) investasi. Investasi pada aset nyata (sektor riil) tingkat pengembaliannya tercermin pada besarnya return on assets (ROA) atau return on equity (ROE). Tingkat pengembalian investasi pada aset keuangan (sektor finansial) akan nampak pada tingkat bunga, deviden maupun capital gain yang akan diterima investor.
    2. Untuk memperoleh penghasilan (return).
    3. Untuk mengurangi adanya tekanan inflasi.
    4. Sebagai upaya untuk melakukan lindung nilai (hedging) terhadap kekayaan.
    5. Sebagai upaya untuk mendorong adanya penghematan pajak, hal ini terjadi pada investasi di bidang-bidang tertentu (Warsini, 2009:2-3).



Penggolongan investasi

Menurut Saragih (2008) dalam Safitri (2016) menyatakan investor dapat melakukan investasi pada berbagai jenis aset baik aset riil maupun aset finansial. Beberapa penggolongan investasi antara lain :

  • Investasi jangka panjang (Temporary Investment)
    Investasi jangka panjang adalah investasi dalam bentuk saham, obligasi, tanah, dan bentuk lain yang dimiliki investor dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
    Investasi jangka panjang itu sendiri terdiri dari investasi dalam sekuritas, seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang. Investasi dalam harta tetap berwujud yang saat ini digunakan dalam spekulasi seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi. Investasi yang disisihkan untuk dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun atau dana yang digunakan untuk perluasan pabrik, dan nilai penyerahan kas dari asuransi jiwa. Investasi dalam anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi.
  • Investasi jangka pendek
    Investasi jangka pendek adalah investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang dimiliki investor dalam jangka waktu yang relatif pendek. Pengaturan investasi yang efektif perlu memperhatikan faktor-faktor berikut.

    1. Adanya usulan-usulan investasi.
    2. Estimasi arus kas dari usul-usul investasi tersebut.
    3. Evaluasi arus kas tersebut.
    4. Memilih proyek-proyek yang sesuai dengan kriteria tertentu.
    5. Monitoring dan penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah investasi dilaksanakan.
    6. Macam–Macam Bentuk Investasi



Beberapa macam bentuk investasi antara lain :

  1. Investasi pada asset riil (Real Assets) misalnya : tanah, emas, mesin,bangunan dan lain-lain.
  2. Investasi pada asset finansial (financial assets).
  3. Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI, dan lain-lain.
  4. Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant dan lain-lain.

Sumber dana untuk investasi :

  1. Asset yang dimiliki saat ini.
  2. Pinjaman dari pihak lain.
  3. Tabungan

 

Lihat juga pembahasan terkait lainnya : 

 




 

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating / 5. Vote count:

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

Ekonomi