Sejarah Perkembangan Anime di Jepang

Sejarah Perkembangan Anime di Jepang

Sejarah Perkembangan Anime di Jepang

Pada awalnya perkembangan anime di Jepang mengalami proses yang cukup panjang. Berawal dari ditayangkannya secara komersil anime yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki karya Oten Shimokawa pada 1917 dengan durasi film selama 5 menit. Kemudian Junichi Kouchi di tahun yang sama juga menghasilkan karya berjudul Hanawa Hekonai Meito no Maki. Sedangkan karya Seitaro Kitayama dengan judul Saru Kani Kassen, Momotaro, dan Taro no Banpei baru dirilis pada 1918. Namun karya-karya tersebut masih berupa film bisu dan belum dilengkapi teknik pewarnaan gambar. Berkat karya-karyanya, ketiga animator ini dianggap sebagai pionir pembuatan animasi Jepang.



 

Pada 1927 anime dengan judul Kujira berhasil dibuat dengan teknik animasi musik. Sebenarnya teknik ini dipengaruhi dari perkembangan animasi Amerika yang kemudian diikuti oleh Noburo Ofuji sebagai pembuat anime musik pertama. Noburo Ofuji juga menghasilkan karya lainnya yakni anime berbicara atau anime yang dapat diisi dialognya dan diberi judul Kuro Nyago dengan durasi 90 detik di tahun 1930. Setelah itu, diikuti oleh Kenzo Masaoka yang melahirkan karyanya pada 1932 yang berjudul Chikara To Onna No Yononaka16 dengan konsep menggambar satu kertas satu gerakan yakni menggambar setiap gerakan konten film satu persatu diatas lembaran kertas kemudian tiap lembaran tersebut disusun hingga menjadi rangkaian cerita atau biasa disebut dengan sel animasi.

Masa Perang Dunia II merupakan masa-masa sulit bagi Jepang, namun para animator Jepang semakin membuat perkembangan anime menjadi lebih baik dengan dilahirkannya film animasi yang ceritanya lebih konservatif sesuai zamannya sehingga dipakai sebagai alat propaganda. Kenzo Masaoka kembali membuat karya yakni anime propaganda dengan durasi terpanjang untuk pertama kalinya selama 74 menit berjudul Momotaro no Umiwashi dan Momotaro Umi no Shinpei di tahun 1945.



Pembuatan Anime dengan teknik warna kemudian muncul dalam dua versi yang dibuat oleh dua orang animator Jepang dalam kurun waktu yang berbeda. “Noburo Ofuji pioneered a two-color version of this Golden Flower (Ogon no Hana, 1929), although the version released to the public was in monochrome. The first color anime to be actually released was Megumi Asano’s, My Baseball (Boku no Yakyu, 1948).

Sampai disini perkembangan anime dinilai mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Beberapa industri animasi Jepang saat itu juga telah memproduksi berbagai karya melalui tangan-tangan animator yang kreatif. Namun karya-karya tersebut tidak bertahan lama dan sempat tertunda perkembangannya hingga akhir masa Perang Dunia II.

Perkembangan industri anime yang sempat terhambat, pasca Perang Dunia II secara perlahan mulai bangkit kembali. Kebangkitan anime ini ditandai dengan munculnya karya dari seorang animator muda dan berbakat bahkan hingga dijuluki sebagai Dewanya Manga yakni Osamu Tezuka. Terobosannya dalam dunia Manga dan diangkat ke dalam pembuatan anime yang membuatnya menjadi sangat terkenal yakni karena menghasilkan karya serial anime yang paling terkenal dan populer berjudul Tetsuwan Atomu di tahun 1962. Meski di tahun sebelumnya sudah ada anime yang lebih dahulu ditayangkan di televisi Jepang, namun penayangan Tetsuwan Atomu yang hadir sebagai tayangan serial anime reguler di televisi Jepang telah mendapat tingkat popularitas yang tinggi20 bahkan pada saat itu rating pemirsa tercatat mencapai 30% sehingga karyanya ditayangkan ke berbagai negara diluar Jepang termasuk Amerika yang kemudian dikenal dengan judul Astro Boy. Oleh karena itu, peristiwa ini ditandai sebagai cikal bakal mendunianya anime.



Astro Boy sebagai salah satu hasil karya Osamu Tezuka memiliki latarbelakang cerita tentang dunia robot atau semacam era teknologi mutakhir yang terkadang juga disebut kehidupan abad masa depan. Ketika serial anime ini mendunia banyak diantara animator Jepang yang akhirnya mengikuti jejak Osamu Tezuka. Hal ini ditandai dengan adanya jejak karya-karya anime legendaris para animator Jepang yang dibuat setelahnya. Beberapa judul anime yang tercatat dibuat dengan menggunakan tema yang sama yakni diantaranya “…Ashita no Joe (1970), Heidi, Grils of The Alps (1974), Mazinger Z (1972 – 1974), Space Battleship Yamato (1974 – 1975), Mobile Suit Gundam (1979 – 1980), serta Doraemon (1973).

Kini anime telah diproduksi dengan berbagai cerita, karakter, dan judul dalam bentuk cerita berseri, the movie, bahkan berkembang dengan melibatkan teknik komputer animasi 3D. Karyakarya anime tersebut kemudian dinaungi oleh macam-macam industri animasi Jepang dengan segmen pasar tertentu. Tidak hanya untuk anak-anak saja anime juga dibuat versi khusus untuk kalangan remaja dan dewasa dengan cerita, penokohan, dan kemasan yang berbeda tentunya misal adanya unsur kekerasan, pornografi, ucapan kata-kata kasar dan lain-lain. Hal ini yang kemudian dikenal dengan istilah genre anime.

 

Judul terkait lainnya Web streaming anime sub indonesia




 

 

# tag

sejarah perkembangan anime di jepang sejarah perkembangan animasi dari animasi konvensional sampai dengan animasi modern sejarah perkembangan animasi 3d sejarah perkembangan animasi di dunia sejarah perkembangan animasi di asia sejarah dan perkembangan animasi sejarah perkembangan animasi sejarah perkembangan animasi di indonesia sejarah perkembangan animasi 2d

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating / 5. Vote count:

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

Uncategorized