Perkembangan Peti Kemas di Indonesia
Sejarah perkembangan Peti Kemas di Indonesia baru dimulai sejak tahun 1970-an yang ditandai dengan adanya kapal dan pelabuhan Peti Kemas pertama di Indonesia. Di Indonesia sejarah perkembangan angkutan Peti Kemas baru dimulai pada akhir dasawarsa enam puluhan di mana satu dua unit Peti Kemas yang dikapalkan ke Indonesia menggunakan kapal Peti Kemas (container vessel) dibongkar di Singapura dan dilanjutkan ke Jakarta atau pelabuhan tujuan lain di Indonesia menggunakan kapal konvensional atau kapal semi container yang melayani angkutan feeder service Indonesia-Singapura atau oleh kapal lain yang menjalani pelayaran crosstrading melalui perairan Indonesia.
Secara lebih teratur dan lebih terarah, era pengangkutan Peti Kemas di Indonesia dimulai pada tahun 1973 dengan menggunakan kapal general cargo carrier konvensional atau kapal semi container. Oleh karena itu masa itu di Indonesia belum terdapat fasilitas dermaga Peti Kemas dan belum ada alat bongkar muat Peti Kemas (gantry crane, transtainer, dan sejenisnya) maka posisi perusahaan pelayaran Indonesia dalam system angkutan Peti Kemas ini masih terbatas sebagai feeder (pemberi umpan), memberi umpan kepada pelabuhan lain yang berdekatan yang sudah mempunyai fasilitas penunjang lengkap yaitu Singapura. Angkutan Peti Kemas langsung dari pelabuhan asal muatan ke pelabuhan tujuannnya di luar negeri, dan sebaliknya, masih bersifat insidental, berasal dan bertujuan dari dan ke pelabuhan- pelabuhan besar Tanjung Priok dan Tanjung Perak Surabaya.
Atas dasar sikap ini maka mulai tahun 1974 sebagian Pelabuhan Tanjung Priok yaitu Pelabuhan III bagian timur, dibangun menjadi pelabuhan Peti Kemas yang lengkap. Usaha pembangunan ini mendapat bantuan dari bank Dunia dan karena pelabuhan Peti Kemas memerlukan lapangan kosong yang luas maka dalam rencana pengembangan dan pembangunan pelabuhan Peti Kemas tersebut ditetapkan bahwa seluruh kawasan yang terletak pada Pelabuhan III timur tersebut sampai pantai Gita Bahari (Zandvoort, yang sehari- hari disebut Sampur) akan dijadikan areal pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok, lengkap dengan sarana pendukungnya. Pembangunan pelabuhan Peti Kemas lengkap tahap pertama, yang dimulai tahun 1974 tersebut dinyatakan sudah selesai dan sudah mulai difungsikan pada tahun 1978 dengan sarana pendukung utama berupa dua unit gantrycrane berkapasitas berkapasitas 50 ton SWL (Safe Working Load).
Penggunaan pelabuhan Peti Kemas pertama di Indonesia ini telah diresmikan pemakaiannya oleh Presiden Soeharto pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 1980.
Kunjungi juga pembahasan terkait lainnya :
- Pengertian Manajemen Pelabuhan
- Pengertian Pelabuhan Menurut Para Ahli
- Fasilitas Pokok Pelabuhan Kapal
- Jenis-Jenis Pelabuhan di Indonesia
- Peranan Pelabuhan Secara Umum
- Fungsi Operasional Pelabuhan
- Perkembangan Peti Kemas di Indonesia
- Fasilitas Pelabuhan Peti Kemas
- Fungsi Pelabuhan