Kas merupakan aset perusahaan bersifat liquid yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian intern (Internal Control) yang baik atas kas dan bank.
Dari segi akuntansi yang dimaksud dengan kas adalah segala sesuatu baik berbentuk uang maupun bukan uang yang terdapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan yang tidak produktif sehingga harus diusahakan agar jumlahnya jangan terlalu besar yang menimbulkan dana tersebut sebagian menganggur (idle cash) dan sebaliknya jumlah tersebut juga tidak boleh terlalu kecil yang dapat menimbulkan hambatan-hambatan dalam menjalankan usaha yang sedang dilakukan oleh perusahaan.
Menurut buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 (IAI, 2009:2.2) Kas yaitu :
Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro dan setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid berjangka pendek dan dengan cepat dapat disajikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
Pengertian Kas Menurut Para Ahli
- Menurut Jusup (2001: 3) kas adalah aktiva yang dimiliki dan digunakan pada hampir semua perusahaan. Kas meliputi uang tunai (uang kertas maupun uang logam), dan kertas-kertas yang berharga yang dapat disamakan dengan uang, serta simpanan di bank yang dapat digunakan sewaktu-waktu (misalnya rekening giro).
- Menurut Baridwan (2008:83) menyatakan bahwa Kas merupakan: Suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti paling sering berubah. Hampir setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas.
- Menurut Kieso, et al. (2008: 342) kas adalah aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standar dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya.
- Manajemen dan pengendalian kas menurut Kieso et al (2008: 343) Kas adalah aktiva yang paling rentan untuk disalahgunakan. Manajemen biasanya menghadapi dua masalah akuntansi untuk transaksi kas: (a) pengendalian yang tepat harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang tidak diotorisasi dicatat oleh pejabat atau karyawan; dan (b) menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengelola kas yang ada di tangan dan transaksi kas dengan tepat.
- Menurut Soemarso S.R (2010:296) menyatakan bahwa Kas adalah: Segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.
- Menurut Samryn (2015:31) Memukakan kas adalah aset perusahaan yang terdiri dari uang kertas, uang logam, money orders, dan cek. Termasuk sebagai unsur kas adalah uang yang ada di tangan atau dalam deposito di bank atau lembaga deposito lainnya.
- Menurut Bayangkara (2015: 339) Kas adalah asset perusahaan yang paling likuid dan harus dikelola sebaik mungkin agar mendapatkan kontribusi optimal dalam upaya perolehan keuntungan.
- Menurut Sukrisno Agoes (2016) mengemukakan Kas merupakan aset lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan.
- Menurut Agoes (2016:166) Kas adalah harta lancar milik perusahaan yang memungkinkan terjadinya penyelewengan cukup besar. Selain itu juga banyaknya transaksi perusahaan yang berkaitan dengan uang kas, maka dibutuhkan pengendalian intern (internal control) atas kas dan setara kas.
- Menurut Warren, Reeve, Fess (2013:397) menyatakan bahwa Kas yaitu: Kas meliputi uang logam, uang kertas, cek, giro, wesel, dan simpanan uang yang tersedia untuk ditarik kapan saja dari bank dan lembaga keuangan lainnya. Biasanya, yang dianggap kas oleh sebagian besar orang adalah semua jenis uang yang diterima oleh bank untuk disimpan di rekening tabungan.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kas adalah harta atau asset lancar perusahaan yang bersumber dari transaksi penjualan tunai maupun kredit dan harus dikelola sebaik mungkin agar tujuan perusahaan tercapai dalam memperoleh keuntungan maksimal.
Kesimpulan Kas lainnya :
- Dapat juga disimpulkan bahwa kas adalah segala sesuatu baik berbentuk uang maupun bukan uang yang dimiliki perusahaan dan dapat dipergunakan sebagai alat pertukaran dan menunjukkan daya beli secara umum dalam menjalankan kegiatan operasional yang salah satunya adalah aktivitas pengeluaran kas.
- Kas merupakan aktiva paling likuid yang dimiliki dan digunakan pada hampir semua perusahaan yang terdiri dari uang tunai (uang kertas maupun uang logam), dan kertas-kertas yang berharga yang dapat disamakan dengan uang, serta simpanan di bank yang dapat digunakan sewaktu-waktu (misalnya rekening giro).
Pembahasan lainnya :
- Pengertian Prosedur Penggajian
- Komposisi Kas Menurut Para Ahli
- Pengertian Kas Menurut Para Ahli
- Dokumen Sistem Pembayaran Gaji
- Fungsi Sistem Informasi Manufaktur
- Pengertian Sistem Menurut Para Ahli
- Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi
- Teknik Normalisasi Basis Data Database
- Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli
- Tujuan Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi
- Dokumen Dokumen Terkait Prosedur Penggajian
- Unsur Unsur Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi
- Sumber Penerimaan Kas Dalam Suatu Perusahaan
- Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Para Ahli
- Pengertian Sistem Penerimaan Kas Menurut Para Ahli
- Pengertian Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
- Prosedur Pengendalian Penerimaan Kas Menurut Dyckman
- Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Menurut Para Ahli
- Catatan Akuntansi Yang Digunakan Dalam Prosedur Penggajian
- Catatan Akuntansi Yang Digunakan Dalam Sistem Penerimaan Kas
- Perbedaan Sistem Pencatatan Dana Kas Kecil Fluktuasi dan Imprest
- Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
- Dokumen yang Digunakan dalam Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
- Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
- Prosedur yang Membentuk Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
- Faktor Yang Perlu DiPertimbangkan Dalam Penyusunan Sistem Akuntansi