Morfologi dan Anatomi Ikan Kakap Merah
Ikan kakap merah (Lutjanus sp.) mempunyai ciri tubuh yang memanjang dan melebar, gepeng atau lonjong, kepala cembung atau sedikit cekung. Jenis ikan ini umumnya bermulut lebar dan agak menjorok ke muka, gigi konikel padataring- taringnya tersusun dalam satu atau dua baris dengan serangkaian gigicanin-nya yang berada pada bagian depan. Ikan ini mengalami pembesaran dengan bentuk segitiga maupun bentuk “V” dengan atau tanpa penambahan pada bagian ujung maupun penajaman. Bagian bawah pra penutup insang bergerigi dengan ujung berbentuk tonjolan yang tajam.
Sirip punggung dan sirip duburnya terdiri dari jari jari keras dan jari-jari lunak. Sirip punggung umumnya ada yang berkesinambungan dan berlekuk pada bagian antara yang berduri keras dan bagian yang berduri lunak. Batas belakang ekornya agak cekung dengan kedua ujung sedikit tumpul. Ikan kakap merah mempunyai bagian bawah penutup insang yang berduri kuat dan bagian atas penutup insang terdapat cuping bergerigi Puslitbang,1991. Warna ikan kakap merah sangat bervariasi, mulai dari yang kemerahan,kekuningan, kelabu hingga kecoklatan. Mempunyai garis-garis berwarna gelapdan terkadang dijumpai adanya bercak kehitaman pada sisi tubuh sebelah atastepat di bawah awal sirip punggung berjari lunak. Umumnya berkuran panjang antara 25-50 cm, walaupun tidak jarang mencapai 90 cm panjang.(Gunarso, 1995).
Klasifikasi Ikan Kakap Merah
Klasifikasi ikan kakap merah (Lutjanus sp.) (http://fishyforum. com,2008) adalah sebagai berikut:
- Kingdom : Animalia
- Filum : Chordata
- Sub filum : Vertebrata
- Kelas : Piscess
- Sub kelas : Teleostei
- Ordo : Percomorphi
- Sub ordo : Percoidea
- Famili : Lutjanidae
- Sub famili : Lutjanidae
- Genus : Lutjanus
- Spesies : Lutjanus sp
Jenis Kakap Merah (Lutjanus campechanus)
Di setiap daerah, sebutan untuk kakap merah bisa berbeda-beda. Namun secara internasional, kakap merah dikenal dengan beberapa nama, seperti North American, Red Snapper, Genuine Red, dan Pargo Colorado. Sementara di daerah sekitar Jawa Tengah dan Jawa timur, ikan ini lebih dikenal dengan nama Kellet dan Darongan. Kakap merah memiliki berat rata-rata 4 hingga 10 kilogram, bahkan bisa mencapai lebih dari 20 kilogram untuk kakap berukuran besar. Berat ikan kakap merah yang pernah tercatat dalam rekor dunia memiliki berat 25 kilogram atau 50 pon.
Ikan kakap merah menjadi jenis yang paling banyak ditemukan di seluruh penjuru perairan dunia. Umumnya, ikan ini hidup di kedalaman 60 meter di bawah permukaan laut. Salah satu ciri khas kakap merah adalah kegigihannya saat bertarung dan selalu menonjolkan kekuatan dibanding dengan berenang secara terus menerus.
Habitat Ikan Kakap Merah
Ikan kakap merah ( Lutjanus sp.) umumnya menghuni daerah perairan karang ke daerah pasang surut di muara, bahkan beberapa spesies cenderung menembus sampai ke perairan tawar. Jenis kakap merah berukuran besar umumnya membentuk gerombolan yang tidak begitu besar dan beruaya ke dasar perairan menempati bagian yang lebih dalam dari pada jenis yang berukuran kecil. Selain itu biasanya kakap merah tertangkap pada kedalaman dasar antara meter dengan substrat sedikit karang dan salinitas ppt serta suhu antara 5-32ºC (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, 1991). Jenis yang berukuran kecil seringkali dijumpai beragregasi di dekat permukaan perairan karang pada waktu siang hari. Pada malam hari umumnya menyebar guna mencari makanannya baik berupa jenis ikan maupun crustacea. Ikan-ikan berukuran kecil untuk beberapa jenis ikan kakap biasanya menempati daerah bakau yang dangkal atau daerah-daerah yang ditumbuhi rumput laut. Potensi ikan kakap merah jarang ditemukan dalam gerombolan besar dan cenderung hidup soliter dengan lingkungan yang beragam mulai dari perairan dangkal, muara sungai, hutan bakau, daerah pantai sampai daerah berkarang atau batu karang (Gunarso, 1995). Menurut Direktorat Jenderal Perikanan (1983) Famili Lutjanidae utamanya menghuni perairan tropis maupun sub tropis, walau tiga dari genus Lutjanus ada yang hidup di air tawar. Penyebaran kakap merah di Indonesia sangat luas dan hampir menghuni seluruh perairan pantai Indonesia. Penyebaran kakap merah arah ke utara mencapai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan serta Filipina. Penyebaran arah ke selatan mencapai perairan tropis.
Tingkah Laku Ikan kakap Merah
Ikan Kakap tergolong diecious yaitu ikan ini terpisah antara jantan dan betinanya. Hampir tidak dijumpai seksual dimorfisme atau beda nyata antara jenis jantan dan betina baik dalam hal struktur tubuh maupun dalam hal warna. Pola reproduksinya gonokorisme, yaitu setelah terjadi diferensiasi jenis kelamin, maka jenis seksnya akan berlangsung selama hidupnya, jantan sebagai jantan dan betina sebagai betina. Jenis ikan ini rata-rata mencapai tingkat pendewasaan pertama saat panjang tubuhnya telah mencapai 41–51% dari panjang tubuh total atau panjang tubuh maksimum. Jantan mengalami matang kelamin pada ukuran yang lebih kecil dari betinanya. Kelompok ikan yang siap memijah, biasanya terdiri dari sepuluh ekor atau lebih, akan muncul ke permukaan pada waktu senja atau malam hari di bulan Agustus dengan suhu air berkisar antara 22,2–25,2ºC. Ikan kakap jantan yang mengambil inisiatif berlangsungnya pemijahan yang diawali dengan menyentuh dan menggesek-gesekkan tubuh mereka pada salah seekor betinanya. Setelah itu baru ikan-ikan lain ikut bergabung, mereka berputarputar membentuk spiral sambil melepas gamet sedikit di bawah permukaan air. Secara umum ikan kakap merah yang berukuran besar akan bertambah pula umur maksimumnya dibandingkan yang berukuran kecil. Ikan kakap yang berukuran besar akan mampu mencapai umur maksimum berkisar antara 15–20 tahun, umumnya menghuni perairan mulai dangkal hingga kedalaman 60–100 meter (Gunarso, 1995).