Mengapa Adam Smith melakukan kritik terhadap Teori Merkantilisme..?
Karena Kegagalan teori merkantilisme, kegagalan teori pra-klasik dalam perkembangan teori-teori perdagangan internasional, maka muncullah teori Absolut Advantage (keunggulan mutlak) yang dikemukan oleh Adam Smith. Beberapa alasan yang menjadi kritikan Adam Smith terhadap teori Merkantilisme, adalah sebagai berikut :
- Ukuran kemakmuran suatu negara bukan ditentukan oleh banyaknya akumulasi emas dan perak atau mata uang yang dimiliki oleh pemerintah (kerajaan),
- Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya GDP (gross domestic product) dan sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut,
- Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri, maka pemerintah harus mengurangi campur tangannya (government intervention) sehingga tercipta perdagangan bebas (free trade),
- Dengan free trade maka akan timbul persaingan (competition) yang semakin ketat. Hal ini mendorong masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan pada keunggulan absolut atau absolute advantage yang dimiliki oleh masing-masing negara
- Spesialilasi dan pembagian kerja internasional berdasarkan absolute advantage, akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri atau internasional,
- Peningkatan GDP dan perdagangan internasional inilah yang identik dengan peningkatan kemakmuran suatu negara.
Berdasarkan pemikiran Adam Smith tersebut maka dikeluarkan teori Keunggulan Absolut, sebagai penyebab terjadinya perdagangan antar negara, dengan pemikiran sebagai berikut :
- Suatu negara akan melakukan spesialisasi terhadap ekspor suatu jenis barang tertentu, yang diproduksi berdasarkan keunggulan absolut negara tersebut terhadap negara lain. Dengan kata lain, jika suatu barang dapat diproduksi secara efisien atau lebih murah dibanding di negara lain (memiliki keunggulan absolut), maka suatu negara akan melakukan ekspor barang tersebut,
- Suatu negara tidak akan memproduksi jenis barang tertentu dimana negara tersebut tidak memiliki keunggulan absolut terhadap negara lain dalam memproduksi barang sejenis. Atau jika suatu negara mempunyai absolut disadvantage terhadap negara lain dalam memproduksi suatu jenis barang tertentu, maka negara tersebut lebih baik mengimpor barang tersebut daripada memproduksinya. Perkataan lain, jika suatu barang diproduksi lebih efisien dan lebih murah di negara lain, maka barang tersebut sebaiknya diimpor dari pada diproduksi di dalam negeri.
Asumsi dasar yang melandasi teori Absolut Advantage adalah :
- Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
- Kualitas barang yang diproduksi kedua negara adalah sama
- Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang
- Biaya transport diabaikan
Jika tenaga kerja merupakan satu-satunya faktor produksi, maka harga komoditi yang dihasilkan ditentukan semata-mata oleh biaya tenaga kerja. Maka produksi yang memiliki keunggulan dalam biaya tenaga kerja akan menjadi spesialisasi produksi dan ekspor. Perhatikan contoh berikut sebagai ilustrasi teori keunggulan absolut.