Manfaat Sumber Daya Ikan
Sektor Kelautan dan Perikanan di Indonesia merupakan sektor potensial bagi sumber pertumbuhan ekonomi dan merupakan sumber penghidupan masyarakat banyak. Berbagai macam kekayaan laut Indonesia dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Berikut beberapa pemanfaatan sumber daya ikan di Indonesia.
Manfaat Sumber Daya Ikan dari Segi Pangan
- Kebutuhan Pangan
Manusia memerlukan makanan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Bahan makanan tersebut adalah pangan yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kebutuhan makanan ini berbeda sesuai dengan tingkat pertumbuhan, karakteristik kegiatan dan jenis kelamin. Sebagai contoh, orang dewasa yang berbobot badan 65 kg bekerja ringan (misalnya berjalan kaki) memerlukan energi setara dengan 3.132 kalori sedangkan seorang anak balita berbobot badan 10 kg memerlukan 1.052 kalori. Kebutuhan energi tersebut dipenuhi manusia dengan mengonsumsi karbohidrat, seperti tumbuhan yang banyak mengandung zat pati, seperti beras, gandum, jagung, bebijian (sereal) dan gula.Protein diperlukan manusia sebagai zat pembangun dan pembaharu. Protein ini sangat penting untuk pertumbuhan manusia. Protein ini dapat berasal baik dari hewan (protein hewani) maupun tumbuhan (protein nabati). Di antara sumber protein penting hewani adalah ikan. Selanjutnya, lemak diperlukan manusia sebagai sumber energi tinggi untuk kegiatan hidupnya. Lemak ini juga dapat berasal baik dari hewan (lemak hewani) maupun tumbuh-tumbuhan (lemak nabati).Ikan telah lama dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan yang bernilai gizi yang tinggi. Secara umum ikan mengandung air (60–84%), protein (18–30%), lemak (0,1–2,2%), karbohidrat (hingga 1%) dan sisanya adalah vitamin dan mineral. Salah satu keunggulan dari komoditi ikan dibandingkan dengan komoditi hewan lain adalah lebih mudah dicerna oleh manusia karena daging ikan relatif lunak akibat sedikitnya tenunan pengikat (tendon). Keunggulan lainnya adalah adanya kandungan asam lemak tidak jenuh yang sangat dibutuhkan manusia dan kadar kolesterol rendah, cepat dan mudah disajikan dalam bentuk berbagai olahan, harga relatif murah serta dapat diterima oleh segala lapisan masyarakat.
Kebutuhan pangan dunia di masa depan sudah dipastikan akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Pada tahun 2000 jumlah penduduk dunia diperkirakan sebanyak 6,1 miliar jiwa, dimana sebagian besar dari mereka berada di negara-negara yang saat ini berstatus sebagai negara berkembang (Tabel 1.2). Peningkatan jumlah penduduk tersebut juga diperkirakan dibarengi dengan degradasi sumber daya alam dan lingkungan yang parah, termasuk akibat perubahan iklim global, sementara gaya hidup dalam konsumsi makanan berubah menuju makanan yang berkualitas tinggi, mudah disajikan dan dimakan, serta harga yang terjangkau (Pigott, 1994). Kondisi sumber daya ikan yang memburuk dan ketidakefektifan pengelolaan perikanan mungkin akan menyebabkan semakin banyak orang yang pesimis tentang masa depan perikanan tangkap. Namun, di sisi lain, masih ada pihak-pihak yang optimis bahwa kegiatan perikanan tangkap akan tetap berlanjut walaupun dalam kondisi overfishing. - Kebutuhan Pakan
Pigott (1994) secara eksplisit mengatakan bahwa produk perikanan tangkap di masa depan tidak hanya untuk dikonsumsi langsung oleh manusia, tetapi juga akan menjadi pakan yang sangat diperlukan oleh industri budidaya, baik budidaya ternak, ikan maupun unggas. Hal ini akan semakin umum terjadi seperti pada produk pertanian yang menjadi salah satu pembentuk makanan ternak, misalnya jagung. Ternak memerlukan pakan berkualitas tinggi untuk pertumbuhannya sehingga usaha budidaya dapat berjalan secara efisien, yaitu dihasilkannya produk pangan yang bergizi tinggi dalam waktu relatif cepat. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa kegiatan perikanan tangkap dapat dipadukan dengan kegiatan budidaya, baik budidaya ikan maupun peternakan hewan dan unggas. Sumber bahan baku industri pakan ini dari perikanan, dapat berasal baik dari ikan yang memang sengaja ditangkap untuk dijadikan pakan maupun dari limbah industri pengolahan ikan. Limbah tersebut dapat berupa bagian-bagian tubuh ikan yang tidak atau kurang memiliki nilai ekonomi, seperti bagian kepala, kulit, tulang, dan isi perut. Secara khusus, Pigott (1994) menyarankan agar para pembudidaya ikan mulai menggunakan pakan yang terbuat dari limbah ikan yang kaya asam lemak omega-3.
Manfaat Sumber Daya Ikan dari Segi Ekonomi
- Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat.
- Memberikan penghasilan bagi masyarakat terutama nelayan.
- Meningkatkan ekonomi masyarakat.
- Membantu peningkatan ekonomi negara.
- Membantu mencukupi kebutuhan pangan dari sektor perikanan.
Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Demersal yang Berkelanjutan
Pemanfaatan sumberdaya ikan demersal di perairan Indonesia pada umumnya dengan menggunakan alat tangkap seperti Trawl dan sejenisnya seperti dogol, cantrang, arad. Alat tangkap tersebut tergolong alat tangkap yang efektif, tetapi tidak selektif sehingga apabila tidak dikelola dengan baik, dapat membahayakan ketersediaan sumberdaya ikan demersal. Akibat dari ketersediaan sumberdaya ikan yang semakin menurun mengakibatkan tingkat kesejahteraan nelayan juga semakin memprihatinkan. Untuk itu maka kondisi sumberdaya ikan khususnya ikan demersal perlu dijaga dan dikelola.
Sumber : repository.ipb.ac.id/