Kepopuleran IMC memunculkan paradigma baru dalam pemasaran. Bila sebelumnya manager merek, iklan, promosi, penjualan atau public relations merasa jadi pahlawan paling berjasa di bidang masing-masing, kini mereka mulai menggabungkan kekuatan karena memahami pentingnya keterpaduan. Selain itu, kini muncul kesadaran perlunya konsistensi pesan kampanye pemasaran, serta keterkaitan media komunikasi yang digunakan agar menghasilkan konsistensi reputasi antara citra merek (produk) dengan citra perusahaan (Sulaksana, 2007:30- 31).
Berkat penerapan konsep baru komunikasi pemasaran terpadu (Integrated Marketing Communication) di Indonesia kini dikenal jabatan baru : manajer promosi dan kehumasan, manajer komunikasi pemasaran, dan manajer komunikasi dan pemasaran. (Sulaksana, 2007:31), menjelaskan ada lima premis dasar yang mendasari upaya ini :
- Keterpaduan (integrasi) adalah proses tak berbatas dan berujung, karena mencakup berbagai jenjang.
- IMC bukan pekerjaan satu fungsi, melainkan multifungsi (crossfunctional).
- Semua pihak yang terkait dengan perusahaan (stakeholder) penting untuk ditangani secara proporsional, tidak lagi terfokus hanya pada pelanggan semata.
- Perusahaan perlu mendengar masukan dari semua pihak (stakeholder) termasuk pelanggan.
- Setiap titik kontak dengan publik menyebarkan pesan komunikasi, mulai dari kemasan produk, logo perusahaan, pengalaman menggunakan produk, iklan, layanan pelanggan, berita di media massa, sampai rumor yang mampu menyebarkan secara berantai.
Konsep IMC telah diperluas dari sekedar untuk kepentingan pemasaran, menjadi lebih komprehensif dan menyentuh berbagai aspek terkait perusahaan. Apabila dideskripsikan lebih jelas, IMC mencakup empat jenjang menurut (Sulaksana, 2007:31-32), yaitu :
- Pertama, aspek filosofis dimulai dari visi yang dijabarkan menjadi misi, hingga di rumuskan menjadi sasaran korporat yang menjadi pedoman semua fungsi dalam perusahaan.
- Kedua, menyangkut keterkaitan kerja antar fungsi, yakni operasi, sumber daya manusia, R&D, pemasaran, distribusi, penjualan.
- Ketiga, menjaga keterpaduan atau integrasi berbagai fungsi tersebut untuk mewujudkan tiga hal: konsistensi positioning untuk meraih reputasi yang diharapkan, memelihara interaksi sehingga terjalin ikatan hubungan yang kokoh dengan, dan menerapkan pemasaran berbasis misi untuk mendongkrak nilai tambah di mata stakeholder.
- Keempat, memantapkan jalinan hubungan untuk membina loyalitas dan memperkuat ekuitas merek (produk dan korporat) terhadap stakeholder.
Menjaga keterpaduan antar fungsi dalam perusahaan merupakan tahapan yang paling menyita waktu dan energi. Ada tiga tugas penting dalam hal ini, menurut (Sulaksana, 2007), yaitu :
- Menjaga konsistensi positioning supaya mengarah pada reputasi yang diharapkan. Konsistensi dijaga dengan empat hal.
- Pertama, mencermati setiap titik kontak (contact point) mulai dari iklan, berita media massa hingga gosip agar menyebarkan pesan sesuai positioning merek atau korporat, langsung atau tidak langsung kepada steakholder.
- Kedua, memantau dan membuat peringkat key stakeholder agar kebutuhan mereka tetap menjadi fokus kegiatan perusahaan dan pemasaran.
- Ketiga, memelihara konsistensi persepsi stakeholder melalui penyampaian pesan dengan elemen dasar yang mencerminkan posisi dan misi perusahaan.
- Keempat, mengupayakan keterpaduan melalui standarisasi logo , pesan pada semua materi komunikasi dan jingle.
- Memelihara interaksi komunikasi sehingga terjalin hubungan kokoh dengan steakholder. Ini bisa dicapai dengan keterkaitan media, pemanfaatan basis data, dan dialog berkesinambungan. Upayakan keterkaitan antara media cetak, elekronik, interaktif, media luar ruang dan getok tular. Himpun data pelanggan dan steakholder, pupuk dialog intens untuk memperoleh manfaat timbal balik.
- Menerapkan Pemasaran berbasis misi untuk mendongkrak nilai tambah. Misi perusahaan diwujudkan dengan program pemasaran dan kehumasan simpatik. Ada empat cara efektivitas terfokus, program yang relevan dengan bidang perusahaan, diranvang untuk jangka panjang, dan bersifat persuasif.
(Shimp, 2003:24-29), “IMC (Integrated Marketing Communication) adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan”. Dari definisi ini menunjukan lima ciri yang melekat pada filosofi dan aplikasi dari komunikasi pemasaran terpadu, yaitu :
- Mempengaruhi Perilaku. Tujuan IMC adalah untuk mempengaruhi perilaku khalayak sasarannya. Hal ini berarti komunikasi pemasaran harus melakukan lebih dari sekedar mempengaruhi kesadaran merek atau “memperbaiki” perilaku konsumen terhadap merek. Kesuksesan IMC membutuhkan usaha-usaha komunikasi yang diarahkan kepada peningkatan beberapa bentuk respon dari perilaku konsumen.
- Berawal dari Pelanggan dan Calon Pelanggan. Proses diawali dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik kepada komunikator merek untuk menentukan metode yang paling tepat dan efektif dalam mengembangkan program komunikasi persuasif.
- Menggunakan Seluruh Bentuk “Kontak”. IMC menggunakan seluruh bentuk komunikasi dan seluruh “kontak” yang menghubugkan merek atau perusahaan dengan pelanggan mereka, sebagai jalur penyampaian pesan yang potensial.
- Menciptakan Sinergi (kesinambungan). Semua elemen komunikasi (iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, event, dan lain-lain) harus berbicara dengan satu suara; koordinasi merupakan hal yang amat penting untuk menghasilkan citra merek yang kuat dan utuh, serta dapat membuat konsumen melakukan aksi.
- Menjalin Hubungan. Kepercayaan bahwa komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan “terjalinnya hubungan antara merek dengan pelanggannya”. Pembinaan hubungan adalah kunci dari pemasaran modern dan bahwa IMC adalah kunci dari terjalinnya hubungan tersebut. Suatu hubungan merupakan “pengait” yang tahan lama antara merek dengan konsumen; ia membangkitkan pembelian yang berulang dan bahkan loyalitas terhadap merek.
Pembahasan terkait lainnya :
- Pengertian Komunikasi Pemasaran Terpadu Menurut Para Ahli
- Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
- Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Para Ahli
- Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian
- Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian
- Faktor Yang Mempengaruhi Volume Penjualan
- Konsep Dasar Pengembangan Program IMC
- Pengertian Komunikasi Pemasaran Terpadu
- Unsur-Unsur Marketing Communication
- Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran
- Pengertian Merek dan Ekuitas Merek