Kelebihan dan kekurangan aki basah dan kering – Listrik digunakan luas hampir di seluruh aspek kehidupan oleh karenanya memegang peran penting didunia teknik. Namun pada fakta bahwa proses pembentukan dan penggunaan (generate & consume) energi listrik biasanya berbanding lurus, pada saat yang bersamaan. Dan kita tidak bisa memproduksi lalu menyimpan energi listrik begitu saja dengan alat yang sederhana. Sudah menjadi hukumnya bahwa energi listrik yang kita gunakan harus berasal langsung dari sumbernya. Dalam volume yang sedikit, energi listrik bisa disimpan dalam sebuah kapasitor dan hanya dapat digunakan terbatas untuk menyuplai daya pada peralatan yang membutuhkan energi listrik yang kecil pula.
Untuk disimpan dalam skala yang lebih besar, energi listrik pertama-tama harus diubah terlebih dahulu kedalam bentuk energi yang lain. Pengetahuan tentang elektrokimia menjawab tantangan masalah ini yaitu tugas “menyimpan” listrik agar bisa digunakan setiap waktu yang berbeda-beda sesuai kebutuhan, serta dapat dipindah-pindahkan. Dalam elektrokimia terdapat reaksi redoks yang dapat menimbulkan arus listrik. Alat penyimpan energi listrik itulah yang kemudian kita kenal dengan nama akumulator/accu (aki) yang sering digunakan pada kendaran seperti mobil dan motor. (Nasrah, 2013).
Aki adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan merupakan sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energy kimia menjadi energy listrik. Aki termasuk elemen elektrokimia yang dapat mempengaruhi zat pereaksinya, sehingga disebut elemen sekunder. Kutub positif aki menggunakan lempeng oksida dan kutub negatifnya menggunakan lempeng timbal sedangkan larutan elektrolitnya adalah larutan asam sulfat. Ketika aki dipakai, terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan endapan pada anode (reduksi) dan katode (oksidasi). Maka Akibatnya dalam waktu tertentu antara anodedan katodetidak ada beda potensial, artinya aki menjadi kosong.
Pada mobil yang masih menggunakan teknologi lama, jenis Accuyang banyak digunakan adalah jenis lead-acid (aki basah). Aki jenis ini komponennya merupakan gabungan dari beberapa lempengan timbal (Pb) dan lempengan oksida (PbO2), yang direndam dalam larutan elektrolit yang terdiri dari 35% asam sulfat (H2SO4) dan 65% air (H2O).Aki mobil pada umumnya menyediakan tegangan sebesar 12 volt. Tegangan ini didapat dengan cara menghubungkan enam sel galvanik. Aki tidak lagi bisa menyimpan arus listrik, berarti akisudah mulai rusak (soak). Biasanya ditandai dengan bunyi klakson yang melemah, lampu tidak terang, waktu starter mesin jadi lebih panjang, bahkan tidak lagi bisa menggerakkan starter. secara “seri”. Setiap sel menyediakan 2,1 volt, jadi apabila di charge penuh, akan menghasilkan 2,1 volt x 6 sel = 12,6 volt.
Aki (accumulattor) merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan bermotor, mobil, motor ataupun generator listrik yang dilengkapi dengan dinamo stater. Selain menggerakkan motor starter dan sumber tenaga penerangan lampu kendaraan di malam hari, aki juga penyimpan listrik dan penstabil tegangan serta arus listrik kendaraan. Secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis aki , aki basah dan aki kering. Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan aki basah dan kering adalah sebagai berikut..
Kelebihan dan Kekurangan Aki Basah dan Kering
Kelebihan Aki Basah
- Bisa langsung dipakai tanpa harus disetrum.
- Harga lebih murah dibandingkan aki kering.
- Lebih hemat karena bisa diisi ulang.
Kekurangan Aki Basah
- Harus mengisi air aki.
- Isi ulang air aki apabila sudah habis.
- Tegangan kurang stabil.
Kelebihan Aki Kering
- Mudah secara perawatan.
- Tidak mudah menguap dan tidak mudah tumpah.
- Pemasangan aki kering jauh lebih cepat.
Kekurangan Aki Kering
- Harga yang cenderung lebih mahal.
- Memanaskan mesin kendaraan secara rutin untuk menjaga performa aki.
- Tidak bisa diisi ulang dan harus diganti dengan yang baru. Usia penggunaannya biasanya tidak lama.