Karakteristik Sistem Informasi Manajemen dan Contohnya

Karakteristik Sistem Informasi Manajemen dan Contohnya

Sistem informasi merupakan salah satu komponen yang penting dalam sebuah sistem di dalam suatu organisasi. Dengan adanya sistem informasi, maka user dapat mengetahui informasiinformasi apa saja yang dimiliki oleh server host ataupun database, dan dapat menggunakan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Pengertian sistem informasi sendiri adalah suatu sistem untuk proses informasi secara luas, yang digunakan suatu komputer dan pengaaplikasiannya terhadap teknologi lainnya yang saling terkait. Ada beberapa jenis dan juga tipe dari sistem informasi.

Suatu sistem bisa dikatakan sebagai sebuah sistem informasi apabila memnuhi karakteristik utama dari sebuah sistem informasi. Karakteristik utama ini menunjukkan bahwa sebuah sistem memang benar-benar sebuah sistem yang dapat memberikan arus informasi dari host menuj usernya. Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem informasi :



Karakteristik Sistem Informasi Manajemen dan Contohnya

  1. Memiliki Komponen
    Karakteristik pertama dari sebuah sistem informasi adalah memilki komponen. Komponen ini merupakan bagian dari sebuah sistem interaksi, dimana keseluruhan komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain. Setiap komponen atau yang bisa juga disebut sebagai subsistem di dalam sebuah sistem informasi memiliki sifat untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu di dalam sebuah sistem informasi. Jadi, apabila subsitem atau komponen dari sistem informasi ini tidak dapat bekerja optimal, maka keseluruhan sistem informasi yang diimplementasikan tidak akan dapat berjalan secara optimal.
  2. Memiliki Batasan atau Boundary
    Karakteristik dari sebuah sistem informasi berikutnya adalah sebuah sistem informasi haruslah memiliki sebuah batasan sistem atau yang dikenal dengan istilah boundary. Batasan ini merupakan pembatas dari sebuah sistem informasi dengan sistem informasi lainnya, yang membuat sistem informasi tersebut menjadi satu buah kesatuan sistem informasi yang utuh, dan menunjukkan ruang lingkup yang dimilki oleh sistem informasi tersebut.
    Jadi, dengan adanya boundary ini, seuah sistem informasi tidak akan bekerja saling tumpang tindih satu sama lainnya, dan dapat berfungsi sesuai dengan tugas dan juga perannya amsing-masing.
  3. Memiliki Lingkungan Luar dari Sistem atau Environment
    Karakteristik dari sistem informasi berikutnya adalah memilki lingkungan luar dari sebuah siste, atau yang disebut dengan environment. Environment merupakan keseluruhan sistem dan juga lingkungan yang berad di luar batasan atau boundary dari sebuah sistem informasi. Sebuah sistem akan disebut sebagai sistem informasi, apabila sistem tesebut memilki batasan atau boundary, dan juga memiliki lingkungan luar yang berbatasan langsung dengan sistem informasi tersebut.
  4. Memiliki Interface
    Interface atau antar muka merupakan karakteristik berikutnya yang harus dimilki oleh sebuah sistem informasi. Ya, suatu sistem akan dianggap sebagai sebuah sistem informasi yang dapat dioperasikan dengan baik dan juga optimal apabila sistem informasi tersebut memilki interface atau antar muka. Interface atau antarmuka ini merupakan media yang digunakan untuk dapat menghubungkan sebuah komponen atau subsistem yang terdapat pada sebuah sistem informasi.
    Hal ini mengacu pada karakteristik pertama pada sebuah sistem informasi, dimana sistem informasi memilki beberapa komponen dan juga subsistem yang menjadi dasar terbentuknya suatu keseluruhan sistem. Keseluruhan komponen dan juga subsitem tersebut di hubungkan dengan apa yang disebut denan interface. Berarti, sudah jelas terlihat, apabila suatu sistem informasi tidak memiliki interface, maka sistem tersebut tidaka akan dapat berjalan dengan optimal.
  5. Memiliki Input atau Masukan Sistem
    Karakteristik berikutnya dari sebuah sistem informasi adalah sistem input atau masukan. Input system atau sistem masukan ini meruapakan jenis energy yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam suatu sistem. Masukan atau input ini terdiri dari dua jenis, yaitu :
    Maintenance input merupakan input yang berhubungan dengan perawatan suatu sistem, dimana merupakan sebuah energy yang dimasukkan ke dalam sistem informasi, agar sistem informasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan optimal.
  6. Memiliki Output atau Keluaran dari Sebuah Sistem
    Output atau keluaran merupakan karakteristik dari sistem informasi yang berikutnya. Output merupakan keluaran energy atau hasil yang diteruskan oleh input. Hasil atau output ini bisa berupa tampilnya data dan juga informasi yang muncul pada display user, yang berisi informasi. Dengan adanya output ini , maka setiap user yang menggunakan sistem informasi dapat mengakses dan juga memanfaatkan layanan informasi yang ditujukkan kepada dirinya, sehingga membuat sistem informasi dapat bekerja dengan optimal dan bermanfaat.
  7. Memiliki Pengolah dan Pemrosesan Sistem
    Karakteristik berikutnya yang harus dimilki oleh sistem informasi adalah sebuah pengolah data atau pemrosesan sistem. Pengolah data atau pemrosesan sistem ini merupakan komponen atau bagian di dalam sebuah sistem informasi yang memilki tugas utama untuk memproses input dari sebuah sistem informasi menadi keluaran atau output dari sebuah sistem informasi. Singkatnya, processing system ini membantu proses pengolahan data secara keseluruhan yang ada did alam sebuah sistem informasi, lalu mentransmisikan hasil dari pengolahan data tersebut menuju output yang dikeluarkan oleh sistem dan dapat diakses oleh user.
  8. Memiliki Sasaran dari Sistem
    Karakteristik terakhir merupakan karakteristik yang mungkin paling penting dari sebuah sistem informasi. Karakteristik tersebut adalah sasaran dari sistem. Ya, sasaran dari sistem merupakan analisis berupa siapa saja yang akan menggunakan sistem informasi ini. Tanpa adanya sasaran dari pembuatan sistem, maka sudah pasti sebuah sistem informasi tidak akan bisa bermanfaat dan juga berguna. Misalnya adalah, sebuah sistem informasi diimplementasikan untuk para auditor dan juga akuntan. Maka jenis dari sistem informasi yang akan diimplementasikan dan juga dikembangkan adalah jenis dari sistem informasi akuntasi, yang berisi data – data keuangan suatu eprusahaan dan juga organisasi.



Pada suatu sistem informasi manajemen dalam suatu organisasi terdapat beberapa karakteristik. Menurut Sutabri (2016) beberapa karakteristik sistem informasi manajemen yaitu :

  1. Sistem informasi manajemen membantu manajer pada tingkat operasional dan bagian pengendalian juga dapat digunakan sebagai alat bantu perencanaan bagi pegawai senior.
  2. Sistem informasi manajemen sangat bergantung pada data organisasi secara keseluruhan dan alur informasi yang dimiliko oleh organisasi tersebut.
  3. Sistem informasi manajemen membutuhkan perencanaan yang matang dengan memperhitungkan perkembangan organisasi di masa mendatang.



Menurut Michael (1996:67) menjelaskan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik. Karaktaristik sistem adalah sebagai berikut :

  1. Suatu sistem pempunyai komponen-komponen sistem atau subsistemsubsistem.
  2. Suatu sistem mempunyai batas sitem (boundary).
  3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
  4. Suatu sistemmempunyai penghubung (interface).
  5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).



Menurut Goyal (2003: hal16-18) Sistem Informasi Manajemen pada dasarnya mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :

  • Menggunakan Pendekatan Sistem (System Approach)
    Pendekatan sistem merupakan suatu cara pandang yang bersifat menyeluruh (komprehensif) dalam mempelajari bagian-bagian atau sub-sub sistem yang beroperasi dalam suatu organisasi. Dengan menggunakan pendekatan sistem maka Sistem Informasi Manajemen harus dipandang sebagai suatu bagian yang tidak terpisahkan dari bagian-bagian yang lain yang terdapat dan beroperasi dalam suatu organisasi. Sistem Informasi Manajemen juga harus dilihat sebagai suatu sistem yang terdiri atas beberapa bagian atau sub-sistem yang saling terkait satu dengan yang lainnya sebagai satu kesatuan dalam mencapai apa yang menjadi tujuan dari Sistem Informasi Manajemen.
  • Berorientasi pada Manajemen (Management Oriented)
    Berorientasi pada kepentingan manajemen merupakan karakteristik yang penting bagi Sistem Informasi Manajemen. Agar dapat merancang Sistem Informasi Manajemen yang efektif pada dasarnya harus mengikuti pendekatan dari atas ke nawah (Top-Down Approach). Pendekatan dari atas ke bawah menyarankan agar pengembangan Sistem Informasi Manajemen harus berawal dan dimulai dari penentuan kebutuhan di level manajemen serta sasaran bisnis secara keseluruhan. Rencana pengembangan Sistem Informasi Manajemen harus berangkat dari rencana bisnis secara keseluruhan. Karakteristik ini juga menekankan bahwa manajemen harus secara aktif terlibat dalam mengarahkan berbagai upaya pengembangan Sistem Informasi Manajemen. Untuk memastikan dan menjamin bahwa Sistem Informasi Manajemen dapat berjalan sesuai dengan spesifikasi sistem maka diperlukan partisipasi dan review yang berkelanjutan dari para manajer dalam organisasi.
  • Berdasarkan Kebutuhan (Need Based)
    Perancangan dan pengembangan dari Sistem Informasi Manajemen harus didasarkan pada kebutuhan informasi dari para manajer pada setiap level manajemen, baik level perencanaan strategis, pengendalian manajemen, maupun pengendalian operasional. Dengan kata lain, Sistem Informasi Manajemen harus mampu mengakomodir kebutuhan spesifik dari para manajer dalam setiap hirarki organisasi.
  • Berbasis Pengecualian (Exception Based)
    Sistem Informasi Manajemen dalam sebuah organisasi harus dikembangkan pada prinsip pelaporan berbasis pengecualian. Maksud dari pelaporan berbasis pengecualian berarti bahwa Sistem Informasi Manajemen harus mampu menangani hal-hal di luar situasi yang normal atau biasa, sebagai contoh nilai-nilai maksimum, minimum, atau yang diharapkan di luar batas toleransi.
  • Berorientasi pada Masa Depan (Future Oriented)
    Selain atas dasar pelaporan berbasis pengecualian maka Sistem Informasi Manajemen juga harus dibangun dengan berorientasi pada masa depan. Dengan kata lain, Sistem Informasi Manajemen tidak hanya menyajikan informasi yang terkait dengan masa lampau atau historis melainkan juga harus menyajikan informasi berbasis proyeksi yang didasarkan pada tindakan-tindakan yang akan diambil di masa yang akan datang.
  • Terpadu (Integrated)
    Integrasi merupakan karakteristik yang diperlukan bagi Sistem Informasi Manajemen. Integrasi penting karena dengan integrasi, Sistem Informasi Manajemen akan mampu menghasilkan informasi yang lebih bermanfaat. Sebagai contoh, agar organisasi dapat mengembangkan sistem penjadwalan produksi yang efektif maka perlu menyesuaikan dengan beberapa faktor seperti :

    1. penentuan biaya;
    2. tenaga kerja;
    3. tarif lembur (overtimerates);
    4. kapasitas produksi;
    5. tingkat persediaan barang;
    6. kebutuhan modal (capitalrequirements);
    7. pelayanan pelanggan (customerservice) dan lain-lain.
      Sebuah sistem informasi yang mengabaikan salah satu dari elemenelemen di atas, misalnya tingkat persediaan barang maka sistem informasi tersebut tidak dapat menyajikan manajemen suatu gambaran informasi yang optimal. Dengan demikian, sebuah sistem yang terintegrasi yang menggabungkan informasi dari berbagai area operasional merupakan karakteristik yang diperlukan bagi Sistem Informasi Manajemen.
  • Memiliki Database terpusat (Central Database)
    Sebuah database yang terpusat merupakan suatu wadah yang menangani berbagai sistem fungsional secara bersama. Setiap sistem membutuhkan akses atau jangkauan ke berbagai file induk (master file) dari data yang mencakup data persediaan barang, kepegawaian, vendor, pelanggan, dan sebagainya. Apabila data disimpan secara sistematis dan efisien maka satu file induk dapat menyajikan kebutuhan data untuk berbagai sistem fungsional.
  • Fungsi Sistem Informasi Manajemen
    Setelah mendapat gambaran yang jelas mengenai ruang lingkup dan karakteristik dari Sistem Informasi Manajemen maka hal selanjutnya yang penting pula dibahas dari kerangka dasar Sistem Informasi Manajemen adalah apa sebenarnya yang menjadi fungsi dibangunnya Sistem Informasi Manajemen dalam sebuah organisasi. Menurut Goyal (2003:18) Sistem Informasi Manajemen dibangun oleh organisasi dengan sasaran utamanya adalah untuk memperoleh informasi manajemen yang akan digunakan oleh para manajernya untuk mengambil keputusan.
    Sementara Kountur (1996:16) mengungkapkan tujuan utama dari keberadaan Sistem Informasi Manajemen dalam perusahaan adalah untuk memberikan kontribusi terhadap profitabilitas perusahaan. Lebih lanjut, Kountur (1996:16-17) mengatakan bahwa suatu perusahaan terdiri atas beberapa bagian atau departemen, ada bagian yang menghasilkan laba yang dikenal sebagai profit center, misalnya bagian penjualan dan ada bagian yang tidak menghasilkan laba yang dikenal dengan istilah cost center, misalnya yang fungsinya memberikan pelayanan pada bagian lainnya dalam perusahaan. Departemen Sistem Informasi Manajemen tergolong departemen yang costcenter karena Sistem Informasi Manajemen memberikan pelayanan pada bagian lain dalam perusahaan dan secara tidak langsung menghasilkan laba. Sehubungan dengan kategorisasi Departemen Sistem Informasi Manajemen sebagai costcenter maka yang perlu diperhatikan oleh setiap organisasi adalah jangan sampai penghematan biaya di departemen Sistem Informasi Manajemen berdampak pada pengurangan kualitas pelayanan informasi bagi manajemen sehingga akan berpengaruh pada profitabilitas perusahaan.
    Secara lebih detail Goyal (2003:18-19) menjelaskan beberapa fungsi yang harus dijalankan oleh Sistem Informasi Manajemen agar dapat memenuhi apa yang menjadi tujuan atau sasaran utamanya sebagai berikut :

    1. Data Capturing (Penangkapan Data)
      Sistem Informasi Manajemen menangkap data dari berbagai sumber internal maupun eksternal organisasi. Penangkapan data dapat dilakukan dengan cara manual maupun melalui terminal komputer. Sebagai contoh data transaksi nasabah pada sebuah bank dapat dicatat baik melalui formulir manual (paper form) maupun diinput secara langsung ke dalam sistem komputer.
    2. Processing of Data (Pemrosesan Data)
      Sistem Informasi Manajemen mengolah data menjadi informasi manajemen yang dibutuhkan oleh para pengguna. Pengolahan data dilakukan melalui berbagai aktivitas seperti kalkulasi (penghitungan), perbandingan, penyortiran, pengklasifikasian, dan peringkasan.
    3. Storage of Information (Penyimpanan Informasi)
      Sistem Informasi Manajemen menyimpan data, baik yang belum maupun yang sudah diproses untuk penggunaan masa depan. Bila informasi tidak dibutuhkan segera maka informasi tersebut akan disimpan sebagai arsip organisasi (organizational record).
    4. Retrieval of Information (Pemanggilan kembali Informasi)
      Sistem Informasi Manajemen memanggil/menarik kembali informasi dari tempat penyimpanannya jika dan ketika dibutuhkan oleh berbagai pengguna. Untuk kebutuhan dari para pengguna di level manajemen, informasi yang ditarik dari tempat penyimpanan akan langsung disampaikan atau diproses lagi untuk memenuhi permintaan informasi manajemen yang tepat.
    5. Dissemination of Information (Penyebaran Informasi)
      Informasi manajemen yang merupakan produk akhir dari Sistem Informasi Manajemen, akan disampaikan dan disebarluaskan ke para pengguna dalam organisasi. Penyampaian informasi manajemen tersebut dapat dilakukan secara berkala melalui pelaporan atau secara online melalui terminal komputer.

 

 

Pembahasan lainnya : 

 

 




 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating / 5. Vote count:

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

Sistem Informasi