Menurut Aaker (2015) loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu keterkaitan antara pelanggan dengan sebuah merek. Ukuran ini memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek lain yang ditawarkan oleh pesaing, terutama jika merek tersebut didapati adanya perbedaan dalam harga atau atribut lainnya.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2009) loyalitas merek (brand loyalty) juga sebagai preferensi konsumen yang secara konsisten melakukan pembelian pada merek yang sama untuk produk yang spesifik dengan kategori pelayanan tertentu.
Indikator Loyalitas Merek Manurut Para Ahli
- Menurut Oliver (1999:35) loyalitas merek (brand loyalty) memiliki empat dimensi sebagai indikatornya yaitu :
- Cognitive Loyalty merupakan dimensi yang utama. Yang menjadi fokus pada dimensi ini adalah kualitas produk yang dapat mempengaruhi preferensi pelanggan, biaya produk serta pengetahuan tentang produk.
- Affective Loyalty sebagai dimensi kedua yang terpenting. Pada dimensi ini menunjukkan kepuasan dan kesenangan pelanggan terhadap produk dari merek yang sama. Dimensi ini dapat menyampaikan perasaan dan reaksi emosional yang dapat menjadi positif ataupun negatif.
- Conative Loyalty merupakan keinginan pembelian ulang pada dimensi ini sebagai reaksi dari sikap positif terhadap suatu merek tertentu. Adanya keterikatan pelanggan dengan merek yang dirasakan pelanggan untuk membeli kembali.
- Behavioral Loyalty menunjukkan frekuensi pembelian ulang pelanggan. Seberapa rutin pelanggan membeli produk dari merek tertentu. Pelanggan hanya ingin membeli produk dari merek tertentu untuk memenuhi kebutuhannya.
- Pengukuran variable loyalitas merek (brand loyalty) yang mengacu pada penelitian Ganesh, Arnold dan Reynolds (2000:71) mengemukakan lima indikator loyalitas merek sebagai berikut :
- Perilaku pembelian kembali (repeat purchase intention) perilaku konsumen membeli kembali produk atau jasa yang sama pada perusahaan yang sama.
- Pernyataan diri menjadi konsumen yang loyal (self-stated retention) perilaku saat konsumen berjanji pada dirinya sendiri untuk setia pada perusahaan.
- Kekurangpekaan terhadap harga (price insensitivity) perilaku saat konsumen tidak terlalu memperhatikan masalah harga.
- Tahan terhadap bujukan (resistance to counter persuasion) perilaku saat konsumen tidak terpengaruh dari bujukan merek pesaing.
- Kemungkinan menyebarkan rekomendasi positif (likehood of spreading positive word of mouth) perilaku dimana konsumen puas dan ingin merekomendasikan hal yang positif terhadap produk atau jasa kepada orang lain.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas merek (brand loyalty) adalah suatu kelekatan konsumen pada nilai yang tinggi dari suatu merek, karena kelekatan ini konsumen akan menolak segala strategi yang dilakukan oleh pesaing merek.
Pembahasan lainnya :
- Fungsi Loyalitas Merek
- Tingkatan Loyalitas Merek
- 6 Tingkat Pengertian Merek
- Manfaat dari Atribut Produk
- Tahapan Loyalitas Pelanggan
- Manfaat-Manfaat Loyalitas Merek
- Indikator-Indikator Kualitas Produk
- Tujuan Kualitas Produk Menurut Ahli
- Indikator Loyalitas Merek Menurut Ahli
- Alasan Memproduksi Produk Berkualitas
- Dimensi Kualitas Produk Menurut Garvin
- Tingkatan Brand Loyalty Loyalitas Merek
- Tingkatan Produk Ada Lima Menurut Ahli
- Dimensi Kualitas Produk Menurut Tjiptono
- Unsur-Unsur Kualitas Produk dan Contohnya
- Pengertian Kualitas Produk Menurut Para Ahli
- Klasifikasi Produk Berdasarkan Keberwujudan
- Indikator Kepuasan Pelanggan Menurut Tjiptono
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk