Faktor Yang Mempengaruhi Brand Image
Menurut Sutrisna (2002, hal. 66), indikator yang mempengaruhi brand image sebagai berikut :
- Persepsi konsumen mengenai pengenalan produk Misalnya saat provider kartu SIM 3 pertama kali meluncurkan produknya, 3 menawarkan harga yang lebih murah dengan tarif telpon yang murah dan SMS gratis ke sesama pengguna kartu 3, maka persepsi yang terbentuk adalah kartu 3 dengan tarif yang murah dan harga terjangkau karena tersedia isi ulang pulsanya mulai dari Rp 1.000, dan kartu 3 adalah kartu untuk kalangan menengah ke bawah atau untuk anak remaja.
- Persepsi konsumen terhadap kualitas Contoh setelah menggunakan sepatu merek Clark, persepsi yang terbentuk adalah Clark sepatu dengan kualitas baik karena aman digunakan tidak membuat kaki lecet ataupun sakit.
- Persepsi konsumen terhadap ukuran Contohnya Pond’s yang menyediakan ukuran untuk produknya, misalnya pelembab Pond’s yang tersedia dalam kemasan 20 ml sehingga lebih praktis jika berpergian.
- Persepsi konsumen terhadap daya tahan Contohnya baterai Alkalin yang mempunyai daya tahan 2 kali lebih lama dari batu baterai ABC.
- Persepsi konsumen terhadap desain atau model kemasan. Contohnya perubahan desain kemasan pada WRP body shape yang semula dengan desain wanita berbaju hijau dengan scarf menutupi lehernya sekarang menjadi lebih menarik dengan desain wanita berbaju merah dengan gaun beckless dan lebih menunjukkan body shape yang indah setelah menggunakan WRP body shape.
- Persepsi konsumen terhadap warna produk Contohnya Honda Jazz yang memiliki berbagai macam warna, sehingga mengesankan bahwa mobil Honda Jazz diperuntukkan untuk anak muda yang stylish dan ceria.
- Persepsi konsumen terhadap harga Contohnya kita membeli baju di Butik dengan harga yang mahal maka akan menambah rasa percaya diri dan gengsi.
- Persepsi konsumen terhadap lokasi Jika suatu perusahaan memilih lokasi di pasar‐pasar atau misalnya di pasar baru maka terkesan jika produk tersebut tidak bermerek (murahan), tetapi jika ditempatkan pada lokasi dengan nilai prestig yang tinggi maka akan meningkatkan persepsi konsumen terhadap produk tersebut. Contohnya jika Ethan Aigner di pasarkan di pasar baru maka konsumen akan bertanya‐tanya produk tersebut asli atau palsu?, Berbeda jika Ethan Aigner dipasarkan di Parijs Van Java.
Faktor-Faktor Pembentuk Citra Merek
Menurut Schiffman dan Kanuk (1997, dalam Setiawan, 2011, hal. 24), menyebutkan faktor‐faktor pembentuk citra merek adalah sebagai berikut :
- Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.
- Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.
- Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.
- Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani konsumennya.
- Resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung dan rugi yang mungkin dialami oleh konsumen.
- Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.
- Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu.
Dapat dijabarkan bahwa faktor yang mempengaruhi citra merek atau brand image sangat variatif menurut produk dan jasa itu sendiri yang dinilai oleh konsumen. Faktor‐faktor ini punya daya tarik tersendiri antara satu dengan lainnya juga tergantung penilaian kesan dan citra dari konsumen itu sendiri.
Dari defenisi‐defenisi di atas, dapat dirumuskan bahwa Citra merek merupakan persepsi dan pemahaman konsumen mengenai merek suatu produk yang dapat dipikirkan, dirasakan, dan dibayangkan. Dengan menciptakan citra merek yang positif untuk suatu produk, tentu akan mendorong keberhasilan pemasaran suatu produk. Adapun indikator dari faktor yang mempengaruhi citra merek itu sendiri adalah: kualitas atau mutu, pelayanan yang prima, harga yang kompetitif, dan atribut dari merek itu sendiri.