Ekuitas merek (brand equity) didefinisikan Aaker (2012) sebagai seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang dan jasa kepada perusahaan atau pelanggan. Shimp (2013) mendefinisikan ekuitas merek sebagai nilai merek yang menghasilkan kesadaran merek (brand awareness) yang tinggi dan asosiasi merek yang kuat, disukai, dan mungkin pula unik, yang diingat konsumen atas merek tertentu. Rangkuti (2014) mendefinisikan ekuitas merek sebagai sekumpulan asset yang terkait dengan nama, merek atau simbol. Berdasarkan beberapa definisi ekuitas merek di atas dapat disimpulkan bahwa ekuitas merek adalah sekumpulan aset tidak berwujud, liabilitas dan totalitas dan persepsi merek yang subjektif yang dapat menambah atau mengurangi nilai dan barang dan atau jasa kepada perusahaan atau kepada konsumen.
Bagi seorang pemasar atau perusahaan nilai dari ekuitas merek dapat meningkatkan keberhasilan pemasar dalam menarik konsumen baru dan mempertahankan konsumen lama. Hal ini karena merek yang telah dikenal pelanggan dengan baik maka promosi yang dilakukan akan lebih efektif. Dengan mempertahankan dan meningkatkan ekuitas merek, dapat menciptakan pelanggan yang lebih percaya diri untuk membeli produk atau jasa yang di tawarkan oleh perusahaan sehingga akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan dalam jangka panjang akan mempengaruhi loyalitas pelanggan.
Dimensi Ekuitas Merek Menurut AAKER
Aaker (2012) merumuskan lima dimensi yang membangun ekuitas merek sebagai berikut :
- Kesadaran merek (brand awareness)
Kesadaran merek adalah tingkat kesadaran seseorang untuk mengenal adanya suatu merek sebagai bagian dari kategori produk tertentu (Aaker, 2012). Tingkat kesadaran merek terdiri dari atas tidak sadar merek (unwarnes of brand), pengenalan merek (brand recongnition), mengingat ulang (brand recall) dan puncak pikiran (top of mind). Penjabaran masingmasing dimensi adalah sebagai berikut:- Unwarnes of breand, konsumen tidak menyadari akan adanya sesuatu merek baru. Unware brand adalah tingkat paling rendah dalam piramida kesadaran merek dimana kosumen tidak menyadari adanya suatu merek walaupun sudah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).
- Brand recognition, adalah tingkat minimal dari kesadaran merek dimana pengenalan suatu merek mucul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall), yaitu jika konsumen melihat atau mendengar identitas audio-visualnya seperti nama merek, logo, kemasan, atau slogan dari merek tersebut. Mungkin pembeli mengenal merek tersebut, tetapi tidak ingat, dan pembeli akan ingat setelah melihat atau diingatkan kembali merek tersebut.
- Brand recall, konsumen tidak perlu dibantu untuk meningkatkan kembali terhadap sebuah merek. Brand recall adalah merek yang diingat konsumen selain merek top of mind secara spontan tanpa adanya bantuan (unaided recall). Brand recall didasarkan pada permintaan seorang pembeli untuk menyebutkan kembali merek tertentu dalam suatu kelas produk.
- Top of mind, jika konsumen mengingat sebuah kategori produk, maka merek yang pertama muncul adalah merek yang ada dalam puncak pemikirannya. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak konsumen. Misalnya, minuman suplemen penyengar kuat, seketika yang muncul pertama adalah Extra Joss baru kemudian merek lainnya.
- Asosiasi merek (brand association)
Asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan merek dalam ingatan atau sekumpulan merek yang berasosiasi (memiliki hubugan) yang dibentuk oleh konsumen atau dibentuk dalam pikiran-pikirannya. Kehebatan asosiasi merek adalah kemampuan untuk membentuk sikap positif, dan persepsi yang kuat, serta alasan untuk membeli.
- Persepsi kualitas (perceived quality)
Persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap mutu atau kegunaan suatu produk dilihat dari fungsi relatif produk dibandingkan produk lain. Keller (2012) mendefinisikan persepsi kualitas sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa relatif terhadap alternatif yang relevan dan berkaitan dengan tujuan yang dimaksud. - Kesetiaan merek (brand loyalty)
Loyalitas merek (brand loyality) adalah merupakan ukuran kedekatan pelanggan pada suatu merek, dan perasaan positif terhadap suatu merek. Itulah sebabnya pelanggan akan cenderung menggunakan produk secara teratur. Pembelian ulang sangat dipengaruhi tingkat loyalitas merek yang dimiliki oleh pelanggan. - Aset merek : Simbol logo-lambang
Aset merek : Simbol logo-lambang berkaitan dengan ekuitas lain yang dimiliki sebuah merek sebagai suatu bentuk keunggulan lain dan tidak dimiliki oleh produk sejenis dengan merek lainnya.
Pembahasan lainnya :
- Fungsi Asosiasi Merek
- Dimensi Persepsi Kualitas Produk
- Pengertian Harga Menurut Para Ahli
- Komponen Citra Merek Menurut Ahli
- Dimensi Asosiasi Merek dan Contohnya
- Tingkatan Brand Loyalty Loyalitas Merek
- Dimensi Kualitas Produk Menurut Tjiptono
- Pengertian Ekuitas Merek Menurut Para Ahli
- Indikator Loyalitas Merek Manurut Para Ahli
- Pengertian Asosiasi Merek Menurut Para Ahli
- Teori Kepuasan Konsumen Menurut Para Ahli
- Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Merek
- Pengertian Kepercayaan Merek Menurut Para Ahli
- Unsur Utama Berdasarkan Pembagian Ekuitas Merk