Salesmanship merupakan suatu kemampuan yang sekaligus menunjukkan loyalitas penjual, kualitas produk yang dijual, atau peranan penjual dalam pendekatan kepada seseorang atau orang lain, sehingga dapat membentuk suatu titik keputusan untuk menetapkan hak utama sebagai individu dalam menetapkan kesempatan milik atau minat.
Salesman adalah profesi. Kata salesman terdiri dari dua suku kata, yakni ”Sales” dan ”Man”. Dalam arti harfiah dapat diartikan menjual dan manusia. Dalam terjemahan bebasnya dapat di artikan sebagai berikut : ”Orang yang menjual ” atau ”Orang yang berprofesi menjual ” atau ” Orang yang mempunyai keahlian menjual ”. Kalau orang tersebut tidak berhasil melakukan ”Penjualan atas produk yang dikelolanya” maka predikat ”Salesman” tidak dapat disandang olehnya.
Pengertian Salesman Menurut Para Ahli
- Menurut K.B Haas dan E.C Perry salesmanship adalah pelayanan timbal balik, sehingga kedua belah pihak merasa puas dengan barang yang diterimanya.
- Paul D. converse Huegy dan Mitchell mendefinsikan : “Salesmanship is one of order and one of the most effective methods of creating and stimulating demand, finding buyer’s and making sales”- menjual adalah suatu metode yang paling tua dan paling efektif dalam menciptkan dan mendorong permintaan, mencari pembeli dan melakukan penjualan. (Alma, 2005: 111).
- Menurut J.S Konox, salesmanship adalah suatu kemampuan atau kecakapan untuk mempengaruhi orang supaya merasa mau membeli barang-barang yang kita tawarkan dengan cara saling menguntungkan, meski sebelumnya tak terpikirkan oleh calon pembeli untuk member barang itu tetapi akhirnya tertarik untuk membelinya.
- Menurut Rahardjo (2011), salesman merupakan kepribadian yang pandai mempengaruhi orang lain dengan kata lain salesman harus mampu menggerakan pelanggan untuk setuju membeli produk/jasa yang ditwarkannya. Seorang salesman juga memiliki tugas dan kewajiban dalam menawarkan barang kepada pelanggan, melakukan proses penagihan hutang dan melakukan sales order (pemesanan) kepada perusahaan yang berarti salesman sebagai perantara pemesanan barang.
Menurut Kartajaya (2006) , salesman memiliki tiga aktivitas yaitu Spreading, Coverage, dan Penetration. Berikut adalah penjelasan dari tiga aktivitas salesman :
- Spreading
Aktivitas spreading adalah kegiatan suatu salesman untuk memperluas wilayah penjualan dengan mendirikan kantor cabang baru. - Coverage
Setelah aktivitas spreading dilakukan maka seorang salesman harus memaksimalkan jangkauan kantor cabang dalam menggarap pasar di wilayahnya dengan cara menemui satu per satu calon pelanggannya. - Penetration
Aktivitas penetration merupakan aktivitas terakhir yang harus dilakukan seorang salesman. Aktivitas penetration adalah kegiatan untuk mendorong pelanggan yang telah ada untuk membeli produk lebih banyak atau melakukan pendekatan kembali dengan prospek yang tidak jadi melakukan aktualisasi pembelian.