Pertumbuahan Ekonomi Dalam Perspektif Islam

Pertumbuahan Ekonomi Dalam Perspektif Islam

Dalam Islam pertumbuhan ekonomi mempunyai pengertian yang berbeda. Pertumbuhan ekonomi harus berdasarkan nilai-nilai iman, takwa dan konsisten serta ketekunan untuk melepasakan segala nilai-nilai kemaksiatan dan perbuatan dosa. Hal tersebut tidak menafikan eksistensi usaha dan pemikiran untuk mengejar segala ketinggalan yang disesuaikan dengan prinsip syariah. Sama halnya dengan konsep konvensional, dalam pertumbuhan ekonomi perspektif Islam, ilmu ekonomi Islam memandang pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah sarana untuk meningkatkan kesejahteraan materi manusia tanpa memandang ras, agama, dan bangsa. Lebih dari itu, ilmu ekonomi Islam mempunyai orientasi ganda dalam hal ekonomi yaitu kesejahteraan materi (duniawi) dan kepuasan batin (ukhrawi).

Islam mendukung bertumbuh-kembangnya jiwa enterprenuership dalam usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Islam memberikan motivasi positif kepada berbagai aktifitas kehidupan ekonomi dengan maksud untuk mendapatkan sumber penghidupan yang halal.Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja untuk mendapatkan upah atau gaji, baik yang dilakukan kepada orang lain maupun yang dilakukan secara mandiri (wiraswasta). Dalam alQur’an Allah memerintahkan untuk menggali dan mendapatkan karunia yang banyak yang disediakan oleh Allah, hal itu bisa dilakukan melalui wiraswasta. Islam tidak menentang konsep kemajuan teknologi sebagai sebuah kenyataan yang harus diterima dan dimanfaatkan, karena hal ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam proses teknologi. Ayat al-Qur’an membimbing manusia untuk menemukan dan mendapatkan hal-hal yang baru yang memberikan manfaat bagi banyak orang. Penemuan-penemuan baru tersebut bisa digunakan untuk mengeksplorasi sumber daya alam yang memang telah disediakan Allah bagi manusia untuk kesejahteraannya.

Pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam harus memasukkan aspek aksiologis (nilai, moral) agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya diorientasikan kepada kesejahteraan materi saja melainkan memasukkan juga aspek ruhaniyah. Pertumbuhan ekonomi menurut Islam adalah sebuah pertumbuhan produksi atau hasil yang terus menerus dengan cara yang benar dan dapat memberikan kontribusi bagi kesejahteraan umat manusia. Pendekatan aksiologis Islam dalam pertumbuhan ekonomi adalah pendekatan yang menjadikan nilai (syarî’ah) atau moral sebagai dasar dari berbagai aktivitas kehidupan ekonomi. Disamping itu Islam juga menekankan kepada distribusi pendapatan yang merata bagi semua orang/kelompok tanpa memandang secara diskriminatif sebagai realisasi dari Islam sebagai rahmah li al-Âlamîn. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi pertumbuhan itu sendiri.  Faktor-faktor tersebut adalah:

Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi:

  1. Stabilitas ekonomi, sosial, dan politik
    Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi diperlukan adanya kondisi yang kondusif. Stabilitas keadaan merupakan faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi seperti yang dipahami, untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi diperlukan sebuah peraturan dan undang-undang yang disesuaikan dengan latar belakang dan kultur masyarakat. Hal ini telah diatur dalam Islam beberapa nilai, norma, dan etika yang dapat membangun stabilitas ekonomi, sosial, dan politik.
  2. Tingginya Kegiatan Investasi
    Dalam kegiatan ekonomi kegiatan produksi harus tetap berjalan, dengan cara memberdayakan sumber-sumber ekonomi yang terdapat dalam masyarakat, sehingga diperlukan investasi. Investasi yang dilakukan dapat diwujudkan dengan membangun fasilitas-fasilitas kegiatan ekonomi taupun peralatan dan mesin produksi serta sarana transportasi. Dengan meningkatnya kegiatan investasi, sektor produksi akan lebih bergairah, sehingga pendapatan masyarakat akan lebih meningkat sebagai efek domino.
  3. Efesiensi produksi
    Teknologi merupakan faktor utama bagi kemajuan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, terlebih dalam penggunaan produksi. Schumpeter menyatakan, inovasi (penemuan teknologi baru) merupakan inti pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan teknologi akan mendorong tumbuhnya kegiatan investasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat.
  4. Urgensi Pasar
    Pasar merupakan elemen penting dalam kegiatan ekonomi, produksi dan distribusi yang kita lakukan tidak akan mempunyai arti tanpa adanya pasar. Permasalahan mendasar dalam ekonomi yang sedang dialami negara- negara berkembang adalah, segmentasi pasar yang dimiliki sebagai wahana supply produk yang dihasilkan. Market share yang dimiliki sangat kecil, sehingga biaya produksi yang dibutuhkan sangat besar. Dampaknya harga produk yang ditawarkan tidak kompetitif. Selain itu, terdapat beberapa peraturan perdagangan internasional yang menyudutkan bagi langkah negara-negara berkembang. Ada beberapa kebijakan yang menyebabkan produk-produk negara berkembang tidak kompetitif dengan negara-negara maju. Dengan adanya market share yang relativ sempit, akan mematikan kegiatan investasi, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada nilai PDRB. Untuk mengatasi hal tersebut, negara- negara berkembang bisa bekerja sama untuk menciptakan sebuah mekanisme pasar pada kawasan tertentu guna menggairahkan produksi dan pertumbuhan ekonomi.

 

Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat, tujuan dan fasilitas digunakan harus sesuai dengan nilai dan prinsip syariah yang berlandaskan dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Walaupun demikian, hal tersebut tidak menafikan konsep dan sistem konvensional sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

 





by Maket Creator

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating / 5. Vote count:

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

Originally posted 2020-12-25 10:21:29.

Ekonomi